10 November 2011

Amerika Punya 5.000 Hulu Ledak Nuklir, Mengapa Hanya Iran yang Diributkan?

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadijenad, mengatakan negaranya tak butuh senjata nuklir. Namun negaranya sudah memutuskan untuk menghalau Amerika Serikat yang mau mengganggu kedaulatan Iran.
Berbicara dalam sebuah pertemuan lokal, Ahmadinejad mengutuk Washington. Menurut Ahmadinejad, AS terus menerus memprovokasi negara lain untuk ikut campur dalam urusan negara lain. Termasuk mengeruk harta dan sumber daya alam negara lain.
Ia menambahkan, rakyat Iran mampu berprestasi tanpa bantuan dari Washington. Dengan cara yang berbeda dengan AS lakukan, secara budaya dan logika.
Ahmadinejad lantas memperingatkan AS dan sekutunya yang menuduh Iran. Ia menegaskan, kalau Washington ingin berdiri menghadang rakyat Iran, maka negaranya akan merespons dengan keras.
"Amerika Serikat sendiri memiliki lebih dari lima ribu hulu ledak nuklir, sekarang mereka menuduh kami memproduksi bom seperti itu," kata Ahmadinejad.Ia melanjutkan, kemakmuran yang diperoleh AS dan sekutunya adalah kemakmuran di atas penderitaan negara lain.
"Anggaran Iran untuk riset nuklir hanya 250 juta dolar AS. Sementara Presiden Obama telah menambah alokasi 81 miliar dolar AS untuk meningkatkan teknologi bom nuklir mereka di tahun ini saja," kata dia.
Menurut dia, negara-negara macam AS inilah yang berbahaya. Bukannya Iran. Ia kemudian mengkritik Badan Atom Internasional PBB. Ia menuduh badan tersebut hanya kepanjangan tangan kepentingan AS.
"Badan Atom sudah membaut sejumlah laporan tak benar tentang nuklir Iran. Tapi mereka tak punya satu pun laporan tentang nuklir di AS dan sejumlah negara lain yang membahayakan dunia," kata Ahmadinejad.

Sumber berita Klik Di Sini

26 Januari 2011

Crop Circle di Sleman Jogja

Sudah biasa sepertinya kalau di Indonesia itu berita dan peristiwa selalu tumpang tindih, peristiwa yang satu belum tuntas muncul peristiwa yang lain yang tidak kalah hebohnya sehingga menutupi berita peristiwa sebelumnya.  Sebagai contoh berita mengenai lumpur lapindo sidoarjo tertutupi begitu saja dengan adanya berita skandal bank Century kemudian tertutup lagi dengan adanya berita penangkapan teroris, peristiwa kasus suap Gayus Tambunan, bencana alam, ungkapam presiden mengenai kenaikan gaji dan lain-lain.  Sehingga tak satupun peristiwa memiliki ending yang jelas sampai kita melupakan atau lupa bahwa peristiwa itu pernah terjadi.

20 Januari 2011

Maling Itu Namanya Gayus


Kamu tahu Gayus Tambunan? Saat ini dia sedang menjadi berita di Indonesia karena hasil kejahatannya yang cukup mengejutkan. Jika anda melihat penampilannya mungkin anda tidak akan menyangka bahwa dia seorang penjahat. Saya juga berpikir seperti itu. Wajahnya sangat lugu, bahkan terkesan seperti orang bodoh. Tapi dibalik semua penampilannya yang lugu ternyata dia memiliki hati dan pikiran setan.

Sebenarnya kejahatan apa yang Gayus lakukan?

Bukan sekedar mencuri uang recehan tetapi milyaran rupiah sebuah nilai yang sangat besar disaat banyak rakyat Indonesia yang miskin. Sungguh merupakan tamparan keras bagi aparat penegak hukum di Indonesia. Melalui permainannya di bagian perpajakan dia telah mengumpulkan uang haram mencapai 100 miliar rupiah dari para pengusaha yang tidak mau membayar pajak sesuai peraturan. Sungguh luar biasa, ini merupakan salah satu kejahatan uang yang paling besar di Indonesia.

17 Agustus 2010

65 Tahun Indonesia Merdeka

Bagi manusia usia 65 tahun adalah umur yang cukup matang untuk menjalani kehidupan, begitupula untuk usia sebuah negara merdeka dengan sumber daya alam yang melimpah seharusnya bisa lebih mandiri terutama dalam menyejahterakan rakyatnya.  Sebuah negara yang merdeka dengan kekuatan sendiri bukan karena pemberian para penjajah seharusnya lebih berpengalaman dalam menata kehidupan bernegaranya, dibandingkan negara-negara yang kemerdekaannya hasil dari pemberian penjajah seperti malaysia, brunei, singapura dan lain-lain.
Dan tidak dipungkirin kalau kita mau bernostalgia sejenak menengok sejarah bangsa Indonesia, bangsa ini selalu menjadi pelopor bagi event-event berskala internasional, sebagai salah satu contoh adalah Konperensi Asia Afrika.  Pada masa Orde Baru Indonesia menjadi sebuah negara yang disegani oleh dunia terutama di Asia Tenggara, tidak salah kalau mendapat julukan macan Asia. Banyak negara-negara di Asia belajar ke Indonesia.