20 Januari 2011

Maling Itu Namanya Gayus


Kamu tahu Gayus Tambunan? Saat ini dia sedang menjadi berita di Indonesia karena hasil kejahatannya yang cukup mengejutkan. Jika anda melihat penampilannya mungkin anda tidak akan menyangka bahwa dia seorang penjahat. Saya juga berpikir seperti itu. Wajahnya sangat lugu, bahkan terkesan seperti orang bodoh. Tapi dibalik semua penampilannya yang lugu ternyata dia memiliki hati dan pikiran setan.

Sebenarnya kejahatan apa yang Gayus lakukan?

Bukan sekedar mencuri uang recehan tetapi milyaran rupiah sebuah nilai yang sangat besar disaat banyak rakyat Indonesia yang miskin. Sungguh merupakan tamparan keras bagi aparat penegak hukum di Indonesia. Melalui permainannya di bagian perpajakan dia telah mengumpulkan uang haram mencapai 100 miliar rupiah dari para pengusaha yang tidak mau membayar pajak sesuai peraturan. Sungguh luar biasa, ini merupakan salah satu kejahatan uang yang paling besar di Indonesia.

Hukum di Indonesia memang aneh, keberpihakan sangat nyata di mana hukum dengan mudah menjerat rakyat yang tidak memiliki uang, tapi hukum seperti ragu-ragu jika berhadapan dengan rakyat yang memiliki uang banyak. Seperti yang terjadi saat ini, meskipun Gayus Tambunan sudah ditahan tetapi masih bebas bepergian ke mana-mana. Bagaimana dia bisa bepergian dalam masa penahanan? pastilah ada bantuan dari para polisi yang bermental bejat.

Lebih mencolok lagi saat keputusan pengadilan menjatuhkan vonis 7 tahun penjara dan denda 300 juta rupiah, darimana menghitungnya? sedangkan seorang pencuri ayam yang harganya paling mahal Rp.100.000,- divonis 3 bulan penjara setelah dikeroyok masa terlebih dahulu. Di mana letak keadilan? Ternyata memang keadilan tidak bisa dihitung dengan matematika, keadilan menyangkut hati nurani, jika nurani seorang jaksa, pengacara dan hakim sudah terpasung oleh tulisan-tulisan undang-undang yang diragukan kebenarannya maka keadilan itu hanyalah sebuah omong kosong di negeri ini.

Mungkin saya sebagai rakyat kecil hanya bengong menyaksikan sebuah drama yang diperankan oleh aparat dan politikus yang tidak lucu. Sebuah kasus yang begitu jelas tetapi mereka begitu kesulitan mengurai segumpal benang yang sebenarnya tidak terlalu kusut. Rakyat bukan orang bodoh, cuma mereka saat ini memang banyak diam karena sudah muak dengan pemerintahan di negeri ini dari level bawah sampai level atas. Kebohongan demi kebohongan yang terus terjadi seakan-akan tanpa mereka sadari bahwa mereka duduk di kursi empuk saat ini karena dukungan rakyat.

Sekarang...apa yang harus kita lakukan sebagai rakyat kecil? apakah saran untuk berhenti membayar pajak harus kita lakukan sampai maling-maling seperti Gayus ini dihukum seberat-beratnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar