01 Mei 2010

Hari Buruh Sedunia

Mengapa 1 Mei menjadi hari buruh sedunia? Sejarah ditetapkannya hari buruh sedunia diawalin dengan peristiwa tragedi Haymarket di Chicago, AS. Sekitar 350.000 buruh yang diorganisir oleh Federasi Buruh Amerika pada tanggal 1 Mei 1886 melakukan mogok massal guna menuntut perbaikan kesejahteraan buruh dan pemotongan jam kerja dari 15 jam menjadi 8 jam sehari.

Lalu bagaimana nasib buruh saat ini? terutama para buruh di Indonesia. Masih seperti dulu selalu menjadi under position, yang berbeda adalah bahwa saat ini bebas bermunculan organisasi serikat buruh sehingga sudah berapa puluh oraganisasi serikat buruh dari yang kalem sampai yang garang. Apakah hal itu menjadikan nasib buruh lebih beruntung? serta merta tidak seperti itu, karena masih banyak kasus perburuhan yang tidak berpihak kepada buruh, salah satunya adalah tenaga kerja kontrak tanpa kepastian sampai kapan menjadi kontrak.


Nasib buruh semakin bertambah runyam dengan adanya jasa penjual lowongan kerja, yang membuat pencari kerja hanya sebagai bahan dagangan. Kebanyakan mereka bekerja sama dengan personalia perusahaan setempat agar karyawan tetap selalu berada pada posisi kontrak padahal sudah bekerja sekian tahun dan seharusnya sudah diangkat menjadi karyawan tetap. Hal ini dimaksudkan agar personalia dan penjual lowongan kerja masih bisa memperoleh untung kalau tidak bisa dikatakan masih bisa memerah karyawan kontrak tersebut.

Dalam moment hari buruh sedunia kali ini mulai ada perkembangan dilihat dari tuntutan mereka:pertama menuntut pemerintah bisa memberikan jaminan kesehatan bagi buruh seumur hidup dan kedua menuntut adanya tunjangan pensiun bagi karyawan yang sudah tidak bekerja. Apakah tuntutan para buruh berlebihan? menurut saya pribadi tuntutan tersebut tidaklah berlebihan. Secara logika begini, pegawai negeri saja mendapat tunjangan kesehatan dan pensiun, sedangkan gaji mereka adalah dari uang rakyat yang didalamnya termasuk para buruh, jika yang digaji aja memperoleh fasilitas lebih mengapa yang menggaji para pegawai negeri tidak bisa memperoleh fasilitas yang sama.

Apakah kerja pegawai negeri lebih baik daripada para buruh? dengan tegas saya bisa menjawab TIDAK, lalu kenapa para buruh tidak bisa memperoleh hak yang sama sebagai warga negara yang mempunyai kedudukan yang sama. Itulah keanehan negara ini, begitu tegas menindak buruh yang nota bene adalah rakyat kecil tetapi malu-malu jika harus menindak pejabat yang korupsi meskipun itu sudah jelas-jelas merugikan bangsa ini.

Teruslah berjuang saudara-saudara, sebagian besar rakyat Indonesia mendukung perjuangan kalian, persatulah para buruh, jangan karena organisasi yang berbeda membuat kalian terpecah belah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar